Tiga hari terakhir ini, berturut-turut saya berkesempatan menonton film Siti, Surat dari Praha dan Lovely Man. Secara kebetulan tiga film ini ternyata punya satu benang merah yang sama, yaitu relasi orang tua dan anak. Relasi yang menurut saya kok lebih menarik dan sentimentil daripada kisah percintaan menye-menye dua muda-mudi.
Film pertama, Siti, sebenarnya tak spesifik berkisah tentang relasi ini. Namun, hubungannya dengan Bagas, anaknya maupun dg ibu mertuanya cukup menarik perhatian (setidaknya bagi saya). Siti yg beban hidupnya sudah terlampau berat menjadi tulang punggung keluarga setelah suaminya lumpuh dan tak mau bicara dengannya, menghadapi anaknya, Bagas yang bandel namun cerdas dan lucu.
