#31HariMenulis Hari ke-3

Marhaban ya ra madhang Ramadan…
Bulan yang ditunggu-tunggu segenap umat muslim sedunia, dimana pada bulan ini adalah momentum memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah dan……kalap berbelanja..
Sebelum Covid-19 datang menyerang!
Ya, wabah corona berdampak besar terhadap aktivitas masyarakat menyambut bulan Ramadhan maupun lebaran. Indahnya shalat tarawih berjamaah di masjid tetiba ngga bisa. Silaturahmi dan berghibah melalui buka bersama teman dan sahabat mendadak harus secara virtual.
Lalu, apalagi yang berubah dari Ramdhan dan Lebaran tahun ini akibat corona?
1. #IbadahDiRumah
Bulan Ramadhan tahun ini mungkin menjadi Ramadhan yang paling berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hadirnya wabah Covid-19 mengubah kebiasaan ibadah yang dinanti-nantikan umat muslim setiap tahun.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau seluruh masyarakat untuk beribadah dari rumah guna mencegah penyebaran virus corona. Salat lima waktu, salat Jumat, salat tarawih saat bulan Ramadan, dan kegiatan keagamaan lain diminta untuk tidak dilakukan di masjid, melainkan cukup di rumah.
Maka, aktivitas ibadah di masjid pun kini otomatis berpindah di rumah. Masyarakat semakin khusyuk menjalani bulan Ramadhan tanpa banyak distraksi dari luar.
2. Iftar – Halal Bihalal Virtual
Buka Bersama (Bukber) adalah ‘ritual’ Ramadhan yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Bukber menjadi momen silaturahmi, sosialisasi hingga ajang reuni dengan keluarga, sahabat maupun kolega.
Namun, datangnya wabah Covid-19 menjadikannya berbeda. Dengan diberlakukannya social distancing membuat mayoritas masyarakat tak bisa melakukan bukber secara fisik lagi.
Terima kasih kepada teknologi yang memungkinkan untuk melakukan bukber secara virtual. Pertemuan secara fisik mulai bisa tergantikan oleh virtual dengan platform seperti Zoom, Google Meet, WA Video Call dan sebagainya.
Pun dengan bukber, bisa disiasati dengan video conference sambil menyantap makanan dari rumah masing-masing. Begitu pula waktu menunggu berbuka atau ngabuburit kini banyak dilakukan secara online dengan mengikuti Instagram live atau keriuhan netizen di Twitter.
Saat lebaran nanti, seiring dengan pembatasan mudik dan social distancing, maka halal-bihalal pun bisa dilakukan secara virtual.
3. (Digital) Lailatul Obral
Bulan Ramadhan datang tidak hanya membawa berkah spiritual, ia juga membawa berkah ekonomi. Ramadhan telah menjadi sebuah paradox, ketika seharusnya kita menahan hawa nafsu, termasuk untuk melakukan konsumsi namun yang terjadi adalah sebaliknya.
Setiap menjelang lebaran atau 10 hari terakhir ramadhan, mall-mall di kota besar selalu menggelar late nite sale yang dipenuhi para pemburu diskon atau obral.
Di bulan suci ramadhan yang harusnya menahan godaan hawa nafsu namun terjadi paradox justru nafsu berbelanja yang menggila demi tampil optimal di saat lebaran. Saat harus I’tikaf mengejar lailatul qodar namun tergoda mengejar lailatul obral.
Namun, munculnya pandemic wabah Covid-19 membuat mal-mal kini tutup demi social distancing. Konsumen pun mengalihkan belanjanya secara online, yang dimanjakan dengan berbagai diskon maupun flash sale di berbagai e-commerce atau marketplace online.
4. Zakat Online
Tiap tahun, umat Muslim dengan kondisi berkecukupan di seluruh dunia menunaikan zakat fitrah sebagai kewajiban di bulan Ramadan. Zakat fitrah merupakan harta berupa uang atau beras senilai 3,5 liter sebagai bentuk penyucian jiwa yang diberikan kepada kelompok rentan seperti fakir miskin.
Bagi pandangan ulama terdahulu, zakat fitrah sejatinya diberikan di akhir Ramadan agar Muslim yang masuk dalam kelompok rentan bisa ikut merayakan Idul Fitri. Tapi di tengah pandemi Covid-19, pembayaran zakat fitrah dapat dilakukan lebih cepat.
Biasanya, pembayaran zakat bisa disalurkan lewat masjid, panti asuhan, atau lembaga lainnya. Untuk saat ini hal tersebut sulit dilakukan lantaran ada kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus rantai penularan COVID-19. Dengan kata lain tidak ada lagi tatap muka dalam proses pembayaran zakat.
Sehingga dengan pembatasan ini, konsumen mencari kemudahan berzakat, salah satunya melalui digital atau online. Berbagai metode bisa dilakukan untuk pembayaran zakat online, misalnya melalui situsnya Baznas, LAZIS, e-commerce atau marketplace hingga layanan payment seperti Gopay atau OVO.
5. E-Hampers
Selain berkirim ucapan, ada cara lain untuk lebih mempererat tali silaturahmi saat Ramadhan atau Lebaran yakni berkirim parsel atau hampers. Paket berkirim barang atau makanan di momen Lebaran ini menjadi tradisi Idulfitri yang tidak boleh ditinggalkan.
Dengan adanya pembatasan mudik di berbagai daerah, membuat banyak masyarakat tidak bisa bertemu langsung dengan keluarga besar maupun sahabat di kampong. Meski tidak bisa bertemu secara langsung, berkirim parsel atau hampers Lebaran bisa menjadi alternatif cara lain yang bisa dilakukan.
Mengirim hampers Lebaran yang unik dan mengesankan untuk orang tua, kerabat kerja, atau teman dekat saat moment Hari Raya Idulfitri 2020 bisa mengobati kerinduan dan menggantikan kehadiran. Ada banyak pilihan jenis parsel Lebaran yang bisa dikirimkan kepada sanak keluarga, mulai dari barang kebutuhan pokok, kue-kue, biskuit, hingga pakaian.
Leave a Reply