Hingar bingar perihal hijab halal yang didengungkan Zoya beberapa waktu lalu menuai bermacam respon dari netizen, banyak yg mencibir, namun tak sedikit yg mendukung. Ada yg menuduh hanya akal-akalan marketing belaka, ada lagi yg menyatakan sudah keblinger label. Salahkah campaign yg dilakukan Zoya? In My Ganteng Opinion, sah-sah saja, karena memang ada marketnya. Lha wong jualan cat tembok aja sekarang ada yg berlabel halal kok.
Dalam riset yg kami lakukan 5 tahun terakhir tentang milenial muslim, mulai ada kecenderungan bahwa konsumsi adalah sebagai bagian dari ibadah, yg karenanya halal menjadi tuntutan. Kami menemukan ada 4 sosok kelas menengah muslim antara lain Apatist, Rationalist, Conformist dan Universalist. Segmen Conformist inilah yg paling menekankan bahwa produk yg mereka konsumsi harus comply to islamic values. Walaupun secara jumlah paling minoritas namun tak bisa dipandang sebelah mata. (ebooknya bisa didonlot di sini >> http://bit.ly/1oeiWM2)
Saya tak ingin membahas apakah perlu dan pentingkah jilbab harus dilabeli halal, apa yg dilakukan Zoya menurut saya cukup cerdik memanfaatkan fenomena ini. Mereka menjadi viral di social media, awareness meningkat drastis, sentimen? mungkin fifty-fifty lah antara yg mendukung dan mencibir. Kunci penting dalam marketing adalah membuat brand story dan dibicarakan.
Lalu apa hubungannya dg Raline Shah? ya, siapa yg tak ingin menghalalkannya..
Leave a Reply