#31HariMenulis Hari ke-18
Begitu wabah COVID-19 berlalu, tak serta-merta orang berinteraksi fisik seperti sediakala. Bayang-bayang kematian akibat virus akan terus menghantui. Self-distancing akan menjadi kebiasaan dan kenormalan baru.
Selama krisis COVID-19, masyarakat sudah terbiasa menjaga jarak antar orang, lebih sering mencuci tangan, hingga rajin memakai masker. Mereka juga lebih merenggang ketika mengantri. Bersalaman tangan secara langsung atau cium pipi juga akan semakin berkurang.

Ketika pemakaian masker sudah menjadi keseharian, tak lama lagi masker akan menjadi tren fashion baru. Kira mirip dengan tren fashion hijab beberapa tahun lalu. Ketika hijab telah menjadi keseharian, maka berhijab kemudian berubah menjadi gaya hidup dan tren fashion.
Saat ini berbagai produsen sudah berlomba-lomba memproduksi masker kain dengan berbagai motif dan desain. Salah satunya adalah gerakan yang dinisiasi maskeruntuk.id yang berkolaborasi dengan desainer atau seniman lokal dalam membuat masker.
Brand-brand fashion lain juga mulai menjadikan masker non-medis sebagai lini baru produknya, dengan motif atau desain yang unik dan menarik. Mulai dari motif batik, art kontemporer hingga custom bisa desain sendiri.
Bahkan brand seperti GT Man atau Rider yang spesialis membuat pakaian dalam pria turut membuat masker kain dengan bahan sempak yang sangat nyaman dikenakan.
Ya, masker telah menjadi “the new sneaker”. Masker menjadi fashion statement yang baru, yang menjadi identitas dan self-esteem bagi masyarakat di era new, next atau future normal nanti.

Leave a Reply